![]() |
BiografÃa: José LuÃs Bustamante |
Doa
tanah-tanah
terjungkal
darah
mengalir ke langit
tangan-tangan
menjelma sunyi
merajut
lirih jeritan itu;
ibu
Sumenep,
2013
Sarung
gulungan
pertama
membikin
kotak-kotak
lalu
menurun
angka-angka
manusia
Sumenep,
2013
Kunang-Kunang
kemudian
ia hinggap
bulir-bulir
hujan
menancap-nancap:
pada
dedaun
semak-semak
berkemerlap.
Suemenp,
2013
Nisan
semerbak
dupa
menyeruak
sebutir
batu.
seribu
warna kembang
kutiriskan
tanah-tanah.
pada
yang kembar.
bertatapan.
Sumenep,
2013
Lorong
hidup
ibarat sebuah tikungan
meliuk-liuk,
kemudian
terjungkal
berkeping-keping:
kita
Sumenep,
2013
Slopeng
lalu
kuatrik selendang
di
lautmu, di arakan ombak
tetes
satu gemulai
derap-derap
langkah
irama
cemara
wajah-wajah
menjelma dupa
tertarik
ulur petunjuk alur
silam
Sumenep,
2013
Yang Katanya Santet
pada
purnama ketujuh, kuhanyutkan
mantra
menebas detak-detakmu. helai
bara
membakar udara
desirnya
meluluri rambut hingga
telapk-telapakmu
bulan
datang tampak matahari, menjemput
hingga
perih.
sebab
gerakmu
ibarat telur, terendam di kedalaman
tak
ada riak. retak dihantam ombak
saat
pecah, segalanya berkahir
amin
Sumenep,
2013
