Zainur Rahman lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ia adalah mahasiswa Tadris Bahasa Inggris di Institut Agama Isla Negeri (IAIN Madura). Berikut ini adalah dua punya yang tayang di Koran Tempo, 15 Mei 2022.
Di
Telungkup Mesopotamia
Dan,
seperti kegelisahan-kegelisahan lainnya, Gulaiba
Lamping-lamping
Sungai Tigris menyisir malam di rambutmu
Memecah
cadas hitam, membentuk barisan batu-batu
Meruntuhkan
denyut jantung empat kubah Kubilai Khan
"Jangan
bawa aku
ke
lancup kota-kota di tebal alisku," ujarmu
Hingga,
kemarau yang gigil
Menjala
suara para pedagang jalur sutra
Pada
lentik perbatasan Khawarezm
Sementara
Mesopotamia, masih mencari masa lalunya.
Maka
ketahuilah, Qulaiba
Dua
puluh lima langkah ke belakangan
Dunia
Khorjan adalah tempat air matamu dilahirkan
Sehingga
tak ada yang lebih tabah dari kalung manik di leher senja
Sebentar
Eldar Zachary memberi serbut titanium di tangan kirinya.
(Prenduan,
06:43)
Menyeka
Violet Sagha
Kisi-kisi
pasi masih menempel pada perut langit;
kata
garis wajah batu
Tanpa
menyisir kebohongan yang lain
Memastikan
Seddy Obukin adalah dermaga pelabuhannya
Lain
ambang,
Beban
memikul, memukul jajar kening pijar Sashakuis
Sebagai
leluhur yang mematung
Di
sudut palis Faisal I
Lagi
pula, seberang selaput Laut Merah
Mampu
mengendapkan suara seroja
_Tertancap
beku kepala
Di
pekat kenang pavaliun yang kuyu
Pangkal
tabung kaca mendekatkan kuping mata
satu
jengkal ke kecemasan
Kenapa
rawit Sagha
Tak
jadi menengkukkan pekik jalan.
(Prenduan,
07:00)
Catatan Admin APPMI: Bagi para penyair yang keberatan puisi-puisinya diarsip, silahkan kirimkan permintaan untuk ditakedown, baik melalui kolom komentar, via email, atau melalui contact us. Tabik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar