Arsip Puisi Penyair Madura (Se)-Indonesia

Full width home advertisement

PUISI INDONESIA

PUISI MADURA (SANJA')

Post Page Advertisement [Top]


Sumber: Lukisan Abstrak Karya Dario Campanile'


SAJAK-SAJAKKU YANG LALU
Aku tak bisa berbuat banyak dalam hidupku. Aku lakukan apa yang kubisa. Menulis sajak bukanlah jalan hidup atau kematiaanku. Aku hanya ingin tahu keduanya meski pengetahuan manusia tak pernah utuh tentang realitas yang ada. Semua sajak ini adalah sebuah proses di mana aku sebagai manusia yang terkadang sedih, bahagia hingga merasa terasing dari dunia mencoba untuk menyeimbangkan diri agar benar-benar menjadi manusia. Semua sajak yang punya banyak gaya dalam penulisannya ini adalah usaha mengekalkan kenangan bersama orang yang dekat atau jauh dariku. Yang sesekali datang dan pergi atau tidak sama sekali. Tak ada penilaian untuk semua ini selain apa yang ada pada setiap kata itu sendiri. Sebab tak ada yang pernah selesai dalam hidupku juga sajakku...

Bagian XIV

MEMBUAT SAJAK

kuhirup nafas dalam-dalam
kutiupkan kepadamu
kudengar irama tubuhku
mengalun merdu

yogyakarta, 2007


GELOMBANG SUBUH

ada yang memanggil dari kehilanganku
sisa nganga mimpi dan kepakmu

ada yang bertemu dari kehilanganku
duduk dan berdiri memasuki sunyi

yogyakarta, april, 2007

KATA DI LUAR PINTU

kau menulis kata di luar pintu
aku bangun dari tidurku

lalu aku buka pintu
dan tak ingin bermimpi lagi

“bacalah kata-kataku” pintamu
maka aku baca
meski itu hanya udara
karena kau lebih nyata dari makna

yogyakarta, april, 2007

JIWA YANG BERNYANYI

batu menguap ke langit
bintang berkedip
tumbuh di antaranya bunga surga
terus mekar
terus layu
seperti juga aku

yogyakarta, april, 2007

SAJAK 2

pada tubuhku
kubuka banyak pintu
pada tubuhmu
anak kecil menangis kehilangan ibu

yogyakarta, maret, 2007

SAJAK AJAL

kuserahkan apa yang memancar darimu
langit dan tanah akan tumbuh di mataku
entah, tumbuh apa saja

aku akan segera tiada
seperti gema kata
dan kertas kosong di atas meja

yogyakarta, 2007

KEPERGIAN

di ruang ini
ada satu meja
ada dua kursi
dan sekarang hanya aku
kau telah pergi dan tak kembali
meski begini
kita memang dilahirkan begini

yogyakarta, 2007
               

*Dunia Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun 2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan yang terdalam dari hati seorang manusia.”  Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal, dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib