Arsip Puisi Penyair Madura (Se)-Indonesia

Full width home advertisement

PUISI INDONESIA

PUISI MADURA (SANJA')

Post Page Advertisement [Top]


Bulan Putih Melon di Taman Sare

Bulan Putih Melon di Taman Sare
semakin matang, kian meninggi
biji-bijinya tumbuh
menjadi batang:
batang-batang menjalar
pada malam.

Bulanku putih melon di Taman Sare
sendiri
berdiri di atas pelataran
dan pagar kebun
matanya mengerling
pada bayang-bayang kucing.

Angin merintih
karena letih
mendekap kesedihan
di antara awan-awan
tipis

yang bergeser bagai cincin bulan.
Bulanku putih melon
irisannya memancar.


Taman Sare, 2010


Celurit Bulan

Untuk D Zawawi Imron

Celurit itu bulan tanggal dua
kutaruh di dada dan di jiwa.
Ia yang bermata gulita
menaburkan pandang sepanjang malam.

Sebilah bulan di tangan kananku
menaklukkan seribu hantu
yang bermain-main di mataku
dan kegelapan yang berlabuh
kupegang dengan tangan kiriku.
Lalu kuhunus celurit bulan
kuhunjamkan ke jantungnya
sekejam rajam.
Muncratlah darah ajal
ke puncak nyawa.

Celuritku beranjak
ke bulan tanggal tiga.


Yogyakarta, September 2010


Petik Laut*


Laut tua, aku mengalungkan bunga-bunga, rerampatan, dengan bandol kepala kambing guling di lehermu, dan buih di bibirku menjadi manik- manik mantra berkilau di bibirmu: sandoroaraikurcap cap sandoroaraikurjem. Meletuplah lidah gelombang menelan sampan- sampan. Dan melayanglah ruhku bersatu dengan ruhmu: ruh laut.
Aku menjadi laut – ikan-ikan berenang di tubuhku: yang besar memakan yang kecil. Cumi-cumi naik-turun di tebing, sekali waktu bersembunyi di antara karang, menyemprotkan kebencian bagi yang mengancam. Lalu para nelayan memaksa membuka layar, melempar jaring dengan mata sebelas bintang. Bila airku menghitam segeralah bersandar, agar tidak dikubur rendam dendam.
Laut tua, o, laut tua – katamu. Aku mengalungkan bunga-bunga, rerampatan, dengan bandol kambing guling di lehermu. Kata-kata kemenyan menyeruak dari mulut tukang tenung, diiringi lengking suara ronggeng dan igau gelombang di lubukku. “Kirimkan padaku perempuan perawan,” kataku. Si tukang tenung panik. Matanya terpejam, tangan dan lehernya bergerak-gerak: sandoroaraikurcap cap sandoroaraikurjem. Asap melindap ke angkasa, menjadi mendung, dan hujan menyampaikan isyarat laut.

Sumenep, September 2010

* Nama upacara selamatan laut di Madura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib