Arsip Puisi Penyair Madura (Se)-Indonesia

Full width home advertisement

PUISI INDONESIA

PUISI MADURA (SANJA')

Post Page Advertisement [Top]





Tak Kutemukan Purnama di Surabaya

telah kujelajah penjuru Surabaya, kekasihku
tak kutemukan purnama di cendawan gedung
Surabayaku ganas membui jiwa

siapakah sembunyikan purnama
gedung-gedung itu
ataukah angka-angka yang selalu kita buru

kusapa tiap jengkal Surabaya, kekasihku
tak kutemukan purnama dan senyum ramah
karena purnama dan senyum tak dapat ditukar rupiah

aku paham, Surabaya begitu ganas dan tak bersahabat
sebab keganasan mendidikku selalu waspada
selamat dari maut yang tiap detik mengintai kita

PSN, Surabaya, 28 September 2004

Surabaya, Suatu Pagi

belum sempat kabut turun
surabayaku telah terjajah
disetiap pagi kuhirup bau debu
dan terhidang sepiring kebisingan
kantuk terseret sorot basa-basi
yang mencoba untuk beramah sapa

demi bumi yang aku pijak
demi bumi yang membesarkan diriku
langkah-langkahku resah setiap pagi
di gang-gang sempit berbau
di halte bus terminal
di atas jok becakku

aku putus asa
ketika seorang berseragam
merobek lamunanku
gertaknya memporak-porandakan khayalku
nanar memandang becakku yang lusuh

Surabaya , 5 Juni 2003

Tauhed Supratman, lahir di Pamekasan, 27 Nopember 1970. Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Madura, Pamekasan, dan Lembaga Jurnalistik Mandiri Jakarta 1993, Spesialisasi ilmu kewartawanan. Menyelesaikan program S-2nya di Universitas Islam Malang pada tahun 2010. Karya-karyanya pernah dipublikasikan di Jawa Pos, Kompas, Harian Surya, Surabaya Post, Karya Darma, Mimbar Pembangunan Agama, Mingguan Guru, Radar Madura, Majalah Aula, Majalah Seni Kidung, Bende, Simponi, Inti Jaya, Majalah Suara Muhammadiyah, Sahabat Pena, dll. Dan tergabung dalam beberapa kumpulan antologi bersama.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib