Arsip Puisi Penyair Madura (Se)-Indonesia

Full width home advertisement

PUISI INDONESIA

PUISI MADURA (SANJA')

Post Page Advertisement [Top]



Puisi Yan Zavin Aundjand

Dzikir Pengantin

Syarifah, akhirnya kurelakan jua diriku
Pada detik-detik jantung bersahutan di ujung senja
Lihatlahlah, lihatlah aku Syarifah
Aku menghitung tasbih berputar-putar di lehermu
Meniti jalan keagungan
Untuk memadukan benang-benang bahagia
Melukis kerinduan malam
Hingga kutemukan surut matamu kembali pada peraduan yang sama

Syarifah, seperti sajakku bertiup memenuhi udara ke jantungmu
Seperti debu-debu rinduku memanas di bibirmu
Malam yang kau janjikan nanti adalah warna yang bersemayam
Mengekal di ranjang keabadian

Syarifah, dzikirku selalu mengada dan mengada tentangmu
Hingga kau dating, hingga kau dating dengan mata telanjang
Lalu kupuja dengan namamu, syarifah
Karena aku adalah rindumu

Yogyakarta, 2010


Menyemput Mimpi di Subuh yang Jelang

Fajar yang mengelabui diriku
Membangunkan aku dari lelap mimpi-mimpi
Kekekhawatiran buncahkan rindu

Adalah rinai hujan yang temani
Saat fajar masih membohongi dari
Dan belum mampu jujur pada hari
Sampai matahari menyadarkannya

Ku jemput engkau habibi
Bersama bias rindu yang di tawarkan langit pada bumi
Kujemput engkau selepas
Sujud panjangkau kusampaikan pada Ilahi.

Jakarta, 2010

Yan Zavin Aundjand, lahir di Sampang pada 10 April 1985. Jenjang Pendidikannya, SDN Banjar Talelah III Camplong Sampang, melanjutkan sekolah tingkat MTs dan MA di PP. An-Najah I Karduluk Sumenep, dan melanjutkan pendidikan tingginya di Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN Sumatera Utara, Medan. Beberapa karyanya berupa puisi, esai, cerpen, opini, & artikel dimuat di beberapa media lokal mau pun nasional, seperti Jawa Pos, Suara Merdeka, Kompas, Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja, Human News, Majalah Tilawah, Matapena, Majalah Geger, Majalah Alfikr, Jurnal Religiosa, Jurnal Ulumul Quran, Jurnal Hasiyah, dll. serta beberap bunga rampai, di antaranya; Diorama (Yogyakarta: Bawah Pohon, 2009), Dzikir Pengantin Taman Sare (Yogyakarta: Bawah Pohon, 2010), Tikar Pandan di Stinggil (Sampang: Kosasti, 2011), Tuah Tara No Ate (Ternate: Temu Sastrawan Indonesia IV, 2011), Taneyan Lanjang (Sampang: Sastra Madura Community, 2012), dan beberapa antologi komunal.
Karya-karyanya lain yang pernah terbit, BANGKAI dan Cerita-cerita Kepulangan (Yogyakarta: UIN FU, 2009) bersama Badrul Munir Chair, antologi cerpen populer Pekabar dari Negeri Diyalarium (Yogyakarta: PondokMas, 2009), novel Tarian di Ranjang Kyai (Kediri: Azhar Risalah, 2011), Jejak Tuhan (Yogyakarta: Diamond, 2012), antologi puisi Labuk Dhellika (Jakarta: RofaMedia, 2012), Pinangan Buat Najwa (Yogyakarta: Pintu Kata, 2012), Garuda Matahari: Memoar dan Kesaksian Dr. H.R. Muhammad Hasan Rahaya (Depok: Rumah Belajar Indonesia, 2015), dll. Saat ini tengah menunggu novelnya yang akan segera terbit, di antaranya: Proposal Cinta, Biarlah Cinta Mabukkan Rindu, dan Kupu-kupu di Jalan Simpang.

Selain menulis, kesehariannya pernah bekerja di berita57.com sebagai Pemimpin Redaksi (2013-2014), redaktur pelaksana (redpel) Majalah Warna dan Suara Rakyat (2014-sekarang), Pemimpin Redaksi Majalah Berdikari (PT. Berdikari Insurance) (2015-sekarang), mengelola portal propos.com (2015-sekarang), pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Badan Kordinasi Nasional Pewarta Warga Independen (Bakornas PWI) (2014-sekarang), Direktur Rumah Belajar Indonesia (2014-sekarang), dan Ketua Bidang Media dan Dokumentasi Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kabupaten Bogor (2014-sekarang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib