Arsip Puisi Penyair Madura (Se)-Indonesia

Full width home advertisement

PUISI INDONESIA

PUISI MADURA (SANJA')

Post Page Advertisement [Top]


Sumber: Abstract Paintings Wallpapers


Pastikan Alismu Tetap Memanjang

Pastikan alismu tetap memanjang
Sebab, setiap aku kembali mengenang
Ia semakin sempurna
menyerupai jalan pulang

Cabean, Agustus 2007
                     
Jangan Bayangkan

jangan bayangkan
apa saja yang berkisah tentang warna
sebab, sunyi dari sudut matamu
cukup tajam
menusuk-tusuk tubuhku

Cabean, Agustus 2007


Darah Masih Mengalir Deras

darah masih mengalir deras
tapi tak tahu di mana
ia menyimpan muara

Cabean, Agustus 2007

Mungkin Matahari Telah Lama Pergi

mungkin matahari telah lama pergi
mengikuti laju angin
dan tinggalkan langkahku
retak-retak
di jalanan yang mendidih

dan mungkin ia tak kembali
sabab, esok hari
aku telah pergi

Cabean, Agustus 2007

Pernah Seikat Bunga

Pernah seikat bunga
Terlahir dari kata-kataku
Lalu menari
dan bernyanyi
di taman sajak-sajakku

kemarau merekah
kemarau kehampaan

Cabean, Agustus 2007

Seperti Halnya Sungai

seperti halnya sungai
sukmaku mengalir
pada lembah-lembah
menyisir dingin batu-batu

seperti halnya sungai
hanya pada muara
kulipat segala derai

Cabean, Agustus 2007

Antara Matahari dan Bulan

antara matahari dan bulan
ada sunyi terpendam
begitu panjang
tak perlu
aku membentangkan tangan

Cabean, Agustus 2007

*) Penyair adalah Mahasiswa SKI UIN SUKA Yogyakarta. Lahir di Sumenenep Madura. Menulis Puisi, Cerpen dan Bermain Teater sejak di bangku MTs. An-Nawari Sumenep Madura. Sekarang aktif di Lesehan Sastra LINTAS dan Sanggar Sastra KUTUB Yogyakarta, dan mengaji sastra pada KH. Zainal Arifin Toha, Kuswaidi Syafi ie, Joni Ariadinata, Evi Idawati dan Mahwi Air Tawar.


NB: Catatan dari Si Tukang Arsip:
Ahmad Faidi KR kini sedang menyelasaikan studi S2-nya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib