Arsip Puisi Penyair Madura (Se)-Indonesia

Full width home advertisement

PUISI INDONESIA

PUISI MADURA (SANJA')

Post Page Advertisement [Top]



Sumber: Translation Sample


PENARI DARI TIMUR

Dia adalah lelaki yang suka menari. Menari baginya bukanlah hobi tetapi jalan hidup. Dari gurun ke gurun, dari bukit ke bukit, dari gunung ke gunung, dari desa ke desa, dari kota ke kota, dari rumah ke rumah, dari toko ke toko, dari super market ke super market, hingga dari mall ke mall dia menari. Dan terkadang dia penuh dalam televisi. Tarianya tidak seperti tarian yang banyak orang kenal seperti balet, hip hop atau tarian lainnya. Dia menari hanya dengan satu gerakan yakni, berputar.


Lalu, dia mampir di kota ini untuk menghibur masyarakat. Semua yang menontonnya pasti terpana. Di atas panggung dia serupa gasing, berputar lambat dan semakin lama semakin cepat. Kemudian lambat kembali dan berhenti. Tepuk tangan orang-orang yang menontonnya menggantikan tariannya. Dan di tengah-tengah riuhnya tepuk tangan ada yang bertanya kepadanya, mengapa suka menari dan mengapa tak mau dibayar setiap dia selesai menari. Dia menjawab, ”aku bukan seorang penghibur. Aku adalah seorang yang kehilangan. Ke mana-mana aku menari hanya untuk menemukannya karena setiap aku menari dia akan menemuiku, dia akan hadir melebihi kenyataannya yang ada. Setiap aku bergerak adalah geraknya. Apalah artinya segala yang kumiliki kalau tak menemukannya. Jika kau bertanya kenapa aku harus mencari? Aku sama dengannya. Jiwaku berbicara kepadaku. Yang kucari adalah diriku sendiri.” Dan diapun menghilang entah pergi kemana. Mungkin ada di gurun-gurun, di bukit-bukit, di gunung-gunung, di desa-desa, di kota-kota, di rumah-rumah, di toko-toko, di super market-super market, atau di mall-mall. Mungkin pula dia ada di televisi yang sering kita tonton setiap hari.

JACKY

Jacky adalah seorang pengarang. Ia telah banyak menulis buku puisi, cerpen, dan novel. Hidupnya dipenuhi kisah, cerita, dan kata-kata juga penghargaan. Umur baginya bukanlah penghalang untuk terus berkarya. Meski, ia memasuki masa tuanya yang sering sakit-sakitan. Kini, ia mengalami situasi yang sangat mencekam hidupnya. Jalan satu-satunya untuk mengatasi hal itu adalah menulis.

Jacky mempunyai kamar khusus untuk menulis di antara sepuluh kamar yang ada di rumahnya. Di kamar itulah semua karyanya dilahirkan. Kamar itu tak seperti kamar yang ada, bersih dan rapi. Kamar itu dibuat berantakan, buku tanpa rak berserakan di lantainya dan berdebu. Namun, ada dua jendela yang memang dibuat istimewa olehnya untuk menangkap inspirasi.

Pada suatu hari Boby memasuki kamarnya dengan kisah-kisah yang jauh di luar sana. Boby adalah orang miskin yang mempertahankan hidupnya dari mencuri. Bagi orang miskin mencuri bukanlah profesi melainkan salah satu cara untuk mempertahankan hidup. Boby tak mempunyai pekerjaan lain selain mencuri karena di mana dan ke manapun melamar pekerjaan ia selalu ditolak. Dan akhirnya, Boby memilih jalan hidupnya yang lebih dekat dengan penjara, kematiaan, dan keterasingan.

Boby pada saat yang sama sedang merampok sebuah bank. Ia menyandera seorang pegawai bank dengan menodongkan pistol kaliber 45 mm yang beratnya 1,3 kg yang penuh dengan peluru. Ia meminta kepada pegawai tersebut untuk menyerahkan uang yang ada di bank itu. Jika tidak, kepalanya akan ia ledakkan dengan pistolnya. Pegawai bank itu dengan tubuh gemetar dan berkeringat mencoba untuk mengambil dan mengeluarkan uang yang ada. Semua orang yang berada di bank ketakutan. Tak ada seorangpun yang bisa melawannya. Namun secara tiba-tiba sebuah pistol meletus dan peluru mengenai kepala Boby. Boby ambruk ke lantai dengan darah menglir di kepalanya.

Jacky dengan komputernya yang masih menyala. Kepalanya merunduk dan berdarah karena tertembak oleh penembak misterius melalui jendela kamarnya. Nyawanya telah menghembus. Jacky belum menyelesaikan ceritanya. Kamarnya hanya meninggalkan penggalan cerita yang ada di komputernya. Orang-orang pergi dengan ceritanya. Dan Boby menjadi asing pada mereka hingga masa berganti menemukannya di mana-mana.


PEREMPUAN RAHASIA

Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dari rahim waktu. Dan aku bertemu dengan dia dalam waktu. Namanya menjadi rahasia karena dia adalah bagian rahasia dari waktu. Jika dia harus diberi nama mungkin tak cukup satu nama saja karena satu nama hanya menunjukkan satu bagian dari waktu. Jika ada yang menanyakan namanya tak akan pernah aku jawab karena jawaban bukanlah solusi untuk tahu siapa perempuan itu.

Setiap perempuan mempunyai aroma yang sama dan mempunyai wangi yang berbeda. Banyak parfum diciptakan untuk menandai wangi tubuh indahnya namun tak ada yang bisa menandai aromanya. Aromannya adalah sebuah rahasia dan aku tahu seperti apa aromanya. Kau percaya? Kau atau siapapun tak perlu mempercayainnya. Jika mempercayainya kau tak akan yakin lagi bahwa perempuan mempunyai aroma yang khas. Kau tak perlu percaya atau yakin karena aroma tubuhnya adalah rahasia sebagaimana dirinya juga rahasia. Aku tahu aroma tubuhnya karena aku juga rahasia.

Pertama kali aku bertemu dengannya di sebuah tempat di mana aku dan dia belum dilahirkan tetapi aku dan dia telah benar-benar tercipta. Kukatakan padanya bahwa aku pernah bertemu dia dan dia pun mengatakan kepadaku bahwa dia bertemu juga denganku, di mana waktu kita berdua hanya sebagian yang ada. Dalam pertemuan itu kita berdua tak pernah bicara apalagi saling mengungkapkan suatu keinginan yang membuat kita sama-sama merasakan kebahagiaan. Pertemuan kita hanya diawali oleh bahasa yang tak pernah diucapkan.

Kita berdua sadar bahwa suatu saat akan meluas dalam waktu. Dari pertemuan hubungan kami berlanjut. Dia selalu mengajakku jalan-jalan ke tempat di mana dia suka. Dan akupun begitu, mengajaknya ke tempat yang aku suka. Dia pernah mengajakku menikmati panorama alam yang sangat indah sekali. Dan aku mengajaknya ke dalam tumpukan kata-kata yang penuh makna. Kita berdua saling memahami bahwa kita mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Jadi, kita berdua tak pernah mempunyai persoalan yang membuat kita harus marah dan kecewa.

Meski sering berduaan kita tak pernah menyebutkan nama kita masing-masing, apalagi berbicara. Semua berjalan apa adanya, mengalir serupa air. Namun, tak pernah disangka waktu begitu cepat meluaskan diri kita hingga kita berdua mempunyai sebuah nama dan tubuh yang berbeda. Lalu, sebagian kita pergi dan sebagian masih menjadi diri kita sendiri.

*Dunia Absurd merupakan blog pribadi penyair Ala Roa yang dikelola sepangjang tahun 2008-2012. Dunia Absurd memiliki pesan: “Dalam kehidupan, kematian yang tak sempurna adalah karya besar yang jarang orang menemukannya. Sebuah keheningan yang terdalam dari hati seorang manusia.”  Sedangkan Ala Roa ialah penyair Eksistensialis yang pernah saya kenal, dan sempat saya jadikan guru. Ia menyebut dirinya dengan : “Aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Aku bukan penyair atau sastrawan. Aku adalah manusia biasa seperti juga yang lain. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang terjadi pada diri atau pada yang lain. Aku merasa hidup dan mati tak akan pernah bertemu. Namun suatu saat kita pasti akan kembali dan kembali. Di mana kita tak akan pernah bercerita dengan mulut sendiri sebab kita adalah matahari yang dibahasakan bunga-bunga.”
Mengenai tulisan ini, kesemuanya diambil dari: http://alaroa.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib